Mei 2020, Ekspor Sumatera Utara mengalami penurunan sebesar 13,10 persen sedangkan Impor Sumatera Utara mengalami penurunan sebesar 24,01 persen
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
Abstraksi
EKSPOR
•
Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara pada
bulan Mei 2020 mengalami penurunan dibandingkan bulan April 2020, yaitu
dari US$597,47 juta menjadi US$519,19 juta atau turun sebesar 13,10
persen. Bila dibandingkan dengan bulan Mei 2019, ekspor Sumatera Utara
mengalami penurunan sebesar 23,36 persen.
• Golongan barang yang
mengalami kenaikan nilai ekspor terbesar Sumatera Utara pada Mei 2020
terhadap April 2020 adalah golongan tembakau sebesar US$15,14 juta
(271,62%). Penurunan nilai ekspor terbesar terjadi pada golongan lemak
dan minyak hewan/nabati sebesar US$37,16 juta (-17,32 %).
• Ekspor
ke Tiongkok pada Mei 2020 merupakan yang terbesar yaitu US$84,97 juta
diikuti Amerika Serikat sebesar US$59,01 juta dan Jepang sebesar
US$31,34 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 33,77 persen.
•
Menurut kelompok negara utama tujuan ekspor pada Mei 2020, ekspor ke
kawasan Asia (di luar ASEAN) merupakan yang terbesar dengan nilai
US$188,04 (36,22 persen).
IMPOR
• Nilai impor melalui
Sumatera Utara bulan Mei 2020 atas dasar CIF (cost, insurance &
freight) sebesar US$267,16 juta, atau turun sebesar 24,01 persen
dibandingkan bulan April 2020 yang mencapai US$351,59 juta. Bila
dibandingkan dengan bulan yang sama pada tahun sebelumnya, nilai impor
mengalami penurunan sebesar 34,99 persen.
• Nilai impor menurut
golongan penggunaan barang bulan Mei 2020 dibanding bulan April 2020,
barang modal turun sebesar 1,85 persen, bahan baku/penolong turun
sebesar 26,55 persen dan barang konsumsi turun sebesar 23,88 persen.
•
Pada Mei 2020, golongan barang yang mengalami kenaikan nilai impor
terbesar adalah gandum-ganduman sebesar US$1,18 juta (8,68%). Golongan
barang yang mengalami penurunan nilai impor terbesar adalah ampas/sisa
industri makanan sebesar US$9,72 juta (-22,15%).
• Nilai impor
bulan Mei 2020 dari Tiongkok merupakan yang terbesar yaitu US$86,01 juta
dengan perannya mencapai 32,19 persen dari total impor Sumatera Utara,
diikuti Argentina sebesar US$33,01 juta (12,35%) dan Amerika Serikat
sebesar US$25,25 juta (9,45%).